Laman

Minggu, 22 Agustus 2010

Greatful

Rasanya seperti ditampar oleh realita. Bukan karena aku mengalamai kejadian spriltual atau pengalaman sosial yang menyayat hati tapi hanya karena aku menonoton sebuah acara di televisi. Acaranya pun adalah acara musik hanya saja dalam acara musik tersebut ditampilkan seorang anak kecil yang ............... ah sudahlah.
Intinya setelah melihat anak kecil tersebut membuatku banyak berpikir. Akan bagaimanakah dia menghadapi dunia nanti saat dia dewasa? Masihkah dia dapat tersenyum seperti sekarang saat dia belum mengenal kerasnya dunia? Bagaimana rasanya tak bisa melihat indahnya dunia? Bagaimana rasanya tak bisa mendengar indahnya nyanyian dunia? Atau bagaimana rasanya tak bisa merasakan nikmatnya dunia?
Melihatnya membuatku berpikir betapa beruntungnya aku dan betapa piciknya aku yang selama ini telah banyak sekali mengeluh. Jika dibandingkan dengannya aku bukan apa-apa. Masalahku tak seberapa. Memangnya kenapa kalau aku tak bisa bersama dengan orang yang aku cintai sekarang? Bukankah aku masih sempat merasakan indahnya kebersamaan kami ? Bukankah aku masih bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengannya? Hubungan yang lebih tidak egois untuk memiliki satu sama lain. Jadi kenapa aku harus sedih, menangis dan putus asa?
Memangnya kenapa jika aku berbuat salah pada seseorang? Bukankah semua orang pernah berbuat salah? Bukankah aku sudah berusaha untuk memperbaikinya? Kenapa aku tak bisa memaafkan diriku sendiri jika Tuhan saja bisa memaafkanku?
Memangnya kenapa jika ada seseorang yang sangat membenciku dan mengatakan hal-hal yang tak pernah aku lakukan? Kenapa aku harus marah, kesal dan dendam? Kenapa aku tak membiarkan waktu yang menjawab bahwa semua yang dia katakan itu tidak benar? Kenapa aku tak membiarkan waktu yang akan meluluhkan kebenciannya padaku? 

Selama ini aku hanya melihat duniaku. Aku tak menyempatkan diriku melihat dunia luar...........

Let it go...........
Greatful......
And i will be fine.........

Tidak ada komentar: