Laman

Kamis, 30 September 2010

Batu


"Ah...mas kan memang nggga pernah romantis. Ngga pernah gitu ngasi saya hadiah. Boro-boro hadiah, bilang sayang aja jarang"

"Memang penting ya diajeng? Yang penting kan mas disini sekarang. Makan bareng diajeng. Piye to?  Mesti ngasi apalagi toh?"

"Ya...apa aja mas...Biar kayak orang lain gitu. Biar romantis gitu lho mas.." (Mulut mulai monyong-monyong)

"Yo wis....gini wae...iki mas kasi batu iki. Kan mirip kayak hati toh?"

(Wajah mulai Sumringah) "Wahhh....ternyata mas udah bawa ini dari tadi buat diajeng to? Yo wis ora pa pa mas....walaupun cuma batu yang penting kan bentuknya hati trus mas yang ngasi. "

"Sebenernya mas baru nemu diajeng. Tuh ada di pot bunga tadi"

Sreeeetttttt......Sroooootttt.....Gubraaakkkkk....


Episode batu ini memang benar ada. Batunya juga masih aku simpan di kotak jejakku. Tapi tentu saja dalam episode itu kita ada di kota ini dengan bahasa kota ini. Aku yakin kau masih ingat, karena kau bilang tak akan pernah lupa jejak kita kecuali kau kena sindrom hilang ingatan. Aku benar-benar merindukan hal-hal kecil ini. jejak-jejak kecil ini. Tentang air terjun, danau, mendengarkan iPod bersama, menonton bola, berdebat hal ngga penting.

Suatu hari nanti, saat aku harus pergi, akan kubagi kotak jejak ini denganmu. Karena kotak ini bukan hanya punyaku tapi juga punyamu.....

"Kenapa  kau nyaman bersamaku?"
"Entahlah....aku tak tahu. Yang aku tahu hanyalah aku merasa bahagia ketika aku bersamamu."

Tidak ada komentar: