Laman

Selasa, 05 Oktober 2010

Spasi

Baru juga satu hari tapi saya sudah sangat merindukan anda....
Hari ini saya banyak memutar kembali semua kenangan kita. Kenapa kita bisa sampai disini, kenapa kita terkadang bisa begitu saling menyakiti..
Dulu kita sangat bahagia saat keinginan kita tak banyak. Dulu kita bisa menikmati semua masalah kita bahkan menganggapnya tak ada. Kenapa kita tak bisa seperti dulu? Kenapa harus ada banyak keinginan?
Mungkin jeda ini kita perlukan. Mungkin spasi ini kita butuhkan hanya untuk manarik napas sebanyak yg kita perlukan. Menghirup udara yg dulu terasa semakin kita rasa kurang dan menyesakkan dada..........
aku masih berdiri disini, masih menuggumu, masih mengambil jeda sambil menghirup udara sepuasku.....

Jeda ini memiliki arti tersendiri buat saya, untuk memahami lebih dalam tentang rasa itu, ternyata saya rapuh. mudah2an saya bisa mengurangi bermain -main dengan hati orang. Lebih hati-hati.
Anak kecil lebih mudah menemukan kebahagiaan karena mempunyai lebih sedikit keinginan. lebih bisa memaknai masa "sekarang" nya. Saya suka dengan jiwa anak2 ituh.
Ini Adalah perjalanan. Bahkan jeda juga bagian dari perjalanan itu. Nikmatilah!

Percaya atau tidak saya menikmatinya....
Hari ini saya menghabiskan waktu saya seperti anak "abg" ....benar benar "abg"..nongkrong seharian sama anak kos, tertawa, godain cowok (meminjam istilah mereka), nonton film rame-rame tidur pun rencananya rame-rame...
Ya, saya menikmatinya...walau kadang saat saya ingat kembali ada rasa hampa....saat saya tertawa saya belum bisa sepenuhnya tertawa, saat ada kejadian menarik atau pembicaraan yang ga penting dan menggelikan ingin sekali rasanya berbagi dengan anda, ingin sekali rasanya menertawakannya kembali dengan anda.
Jeda ini akan saya gunakan untuk mengumpulkan lagi hal ga penting yang suatu hari nanti bisa saya bagi dengan anda......saat kita tak lagi bergumal dengan begitu banyak keinginan....

Peramal paling jitu pun tidak bisa memastikan masa depan seperti apa. jadi aku tidak bisa berjanji.
Sebuah kesia-siaan ketika kita bermimpi, berandai – andai tentang masa depan disaat kita bisa menikmati setiap moment, setiap ‘sekarang’.  Mendengarkan lagu dari Ipod yang sama, menonton bola, pergi ke gunung, bercerita tentang sesuatu yang nggak penting, semua akan menjadi kenangan di masa depan — yang masih nggak ketahuan apakah akan kulewati dengan atau tanpa kamu.



"Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna jika tidak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tidak ada spasi??
Pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karna aku ingin seiring, bukan digiring."
( Filosofi Kopi by Dewi Lestari)

Tidak ada komentar: