Laman

Senin, 06 September 2010

Pakar


Dewasa ini, di negara kita tercinta ini, masalah muncul seperti jamur di musim hujan. Mungkin karena sekarang memang sudah musim hujan jadi masalah tumbuh dengan subur. Mulai dari masalah dengan Malaysia, masalah TDL yang terus naik, masalah kompor meleduk, masalah harga yang terus naik, masalah terorisme, dll, dsb. Bahkan pidato Presiden pun jadi masalah. Saya salut dengan bangsa kita yang semakin hari semakin kritis. Semua hal di kritisasi. Semua hal bisa dijadikan bahan perdebatan. 
Nah, dalam perdebatan-perdebatan tersebut kurang afdol rasanya kalau tidak ada seorang yang ahli atau istilahnya pakar yang mendalami masalah yang sedang diperdebatkan tersebut. Contohnya saja jika yang sedang diperdebatkan adalah masalah politik maka yang diperlukan adalah pakar ilmu komunikasi politik, pakar ilmu politik, dan pakar-pakar politik lainnya. 
Jadi semakin banyak masalah yang timbul maka semakin banyak pula pakar yang diperlukan. Sejauh ini, pakar-pakar yang sudah saya dengar selain tiga pakar yang sudah saya sebutkan datas adalah pakar terorisme, pakar telematika (yang ini yang paling terkenal), pakar ekspresi wajah (terkenal saat kasus Ariel), pakar keuangan, pakar komunikasi masa, dan baru-baru ini saya dengar adalah pakar surat cinta....(hahay,,,,akhirnya ada yang meneliti soal yang berbau cinta)
Yah....mungkin setiap permasalahan perlu ahlinya. Setiap masalah perlu diteliti. Tapi bagaimana dengan masalah hati? Adakah pakar untuk masalah hati?

Tidak ada komentar: